Saturday, October 08, 2005

MEDIA LUAR RUANG



Beberapa acuan buku memasukkan poster, spanduk dan transit ad (misalnya iklan di bis/panel bis) di samping papan reklame sebagai bagian dari media luar ruang. Dalam bukunya Rhenald Kasali (Manajemen Periklanan, 1993: 133) menekankan media luar ruang adalah papan reklame.

Umumnya media luar ruang yang ditata dengan baik memberikan keuntungan ganda bagi pemda setempat. Iklan luar ruang disamping memeprcantik kota juga sumber pendapatan bagi pemerintah daerah setempat. Karena itu pegurusan media ini harus mengantongi perijinan dari dinas-dinas kota yang bersangkutan. Instansi tersebut antara lain:
- Dinas Tata Kota
- Dinas pengawasan dan pembangunan kota
- Dinas Pertamanan
- Dinas Pekerjaan Umum
- Dinas Kebersihan
- Dinas Pendapatan Daerah
- Biro Ketertiban Umum

Syarat pemasangan media ini juga mencantumkan standar ukuran reklame, tingginya dari permukaan tanah atau dari atas atap gedung bertingkat, pemakaian stempel khusus dan tidak memasang di tempat-tempat seperti jalan protocol, di sekitar pusat keramaian dan lokasi peribadatan dan sekolah. Namun seiring berjalannya waktu, rupanya yang dipaparkan Rhenald Kasali di bukunya ini justru media luar ruang membidik lokasi-lokasi yang justru dulu dilarang.

Pendirian media luar ruang juga dipengaruhi oleh sosio-kultur masyarakat setempat, di beberapa daerah seperti di Jogjakarta dan Bali, media ini mempunyai peraturan yang sangat ketat. Khususnya di Bali, tinggi papan reklame benar-benar harus diperhatikan sesuai adapt maupun kepercayaan setempat. Sedangkan di Jogjakarta, papan reklame sempat diharuskan tidak boleh dekat dengan Kraton Jogja apalagi sampai tingginya menutupi Kraton, namun (lagi-lagi) berjalan seiringnya waktu, aturan inipun agak diperlunak oleh pihak Pemda DI Jogjakarta.


Papan Reklame
Berarti poster dalam ukuran besar dan didesain untuk dilihat oleh orang yang melakukan perjalanan dengan tingkat mobilitas cukup tinggi. Papan reklame atau billboard mempunyai jenis-jenis yang biasa dipakai dalam kampanye periklanan, yaitu:
1. Poster Panels.
Lembaran kertas besar yang dicetak sesuai dengan keinginan pemesan. Dicetak dalam jumlah yang banyak untuk menghemat biaya kemudian ditempelkan pada panel besar yang dilengkapi kerangka dan bantuan cahaya lampu. Lembaran kertas ini tahan dengan perubahan cuaca dan gangguan cuaca, misalnya hujan. Jenis ini sekarang popular dengan bantuan digital printing.

2. Painted Bulletins
Langsung didesain dan digambar oleh artist dari agency di atas panel yang telah disediakan. Bisa juga dikerjakan terlebih dahulu di studio kemudian dipindahkan ke panel tersebut. Butuh kejelian mata seorang seniman lukis untuk menimbulkan detail sehingga benar-benar artistic. Jenis ini masih tetap bertahan di bioskop-bioskop untuk mempromosikan film yang sedang diputar.

Efek-efek dalam iklan luar ruang
1. Tata Cahaya
Dibutuhkan pencahayaan yang cukup atraktif untuk menimbulkan minat orang memperhatikan pesan dalam media ini.

2. Lampu latar
Beberapa pengiklan melakukan eksperimen dengan holografi yang dapat memproyeksikan efek tiga dimensi dari suatu panel atau pada panel yang lain.

3. Bentuk
Perlu eksperimen untuk memecahkan keterikatan pada sudut-sudut segi empat yang membuat penampilan media ini menjadi kaku. Dewasa ini ada yang menggunakan efek tiga dimensi dan beberapa teknik yang lain, misalnya cutting, dsb.

4. Inflatables
Menggunakan benda-benda yang digantungkan dan ditampilkan pada papan reklame sehingga efek tiga dimensi lebih terasa.

5. Gerakan
Panel-panel yang bergerak disebut kinetic board, digunakan untuk menyajikan pesan-pesan yang berbeda-beda. Satu panel yang terdiri dari dua atau tiga sisi dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang berubah-ubah sesuai dengan bergesernya khalayak sasaran yang lalu lalang di jalan raya.

Menentukan Lokasi Papan Reklame
1. Arus perjalanan
Harus jeli apakah akan dipasang di kiri atau kanan jalan. Perlu diperhatikan pula berada pada arus pulang atau arus berangkat kerja atau sekolah/kuliah.


2. Jenis Produk
Asumsinya arus berangkat adalah pada pagi hari sedangkan arus pulang adalah pada sore atau malam hari, maka iklan shampoo yang dipasang pada kiri jalan (arus berangkat kerja) dapat mengganggu karena pihak konsumen sedang tidak akan mengalami kegiatan rutinitas membersihkan badan.

3. Jangkauan
Media ini mempunyai daya jangkau yang bersifat sangat local, yakni hanya daerah di sekitar papan reklame itu sja. Karenaya, sangat penting memilih lokasi yang memiliki sudut pandang yang luas, mislanya pada ketinggian tertentu yang bebas dari halangan pandangan.

4. Kecepatan arus lalu lintas
Jika media ini dipasang di jalur bebas hambatan, maka papan reklame tersebut harus didesain sedemikian rupa agar dari kejauhan sudah terbaca dan dikenali pesannya. Pada jalur ini iklan luar ruang mempunyai efektifitas terbaca dalam tempo kurang dari tujuh detik. Jika ingin menampilkan detail maka lebih baik memilih jalur lalu lintas yang padat dan pada ketinggian menengah. Jalur padat ini misalnya pada lokasi sekitar pusat perbelanjaan, persimpangan jalan, jalan tiga jalur yang ada sekolah dengan sedikit tempat parkir atau juga jalan ‘leher botol’ yang ujungnya menyempit. Pada arus yang padat, orang dapat membaca dengan santai pada titik pandang yang dekat. Ketinggian juga diperhatikan jangan sampai orang membaca dengan kepala terlalu mendongak.

5. Persepsi terhadap lokasi
Papan reklame juga bertujuan untuk membangun citra. Jangan sampai salah menempatkan produk dengan citra yang bonafit, anggun, besar dan modern di suatu tempat yang tidak pada tempatnya dan tidak sesuai sasaran.

6. Keserasian dengan bangunan sekitarnya
Tanpa memperhatikan keserasian, papan reklame akan menjadi sampah kota yang semakin menyebabkan calon pembeli sesak napas. Papan reklame yang baik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yang justru dapat mempercantik kota. Iklan luar ruang harus memperhatikan 7K, yaitu: keindahan, kesopanan, ketertiban, keamanan, kesusilaan, keagamaan dan kesehatan.

Efektifitas Media Luar Ruang
1. Jangkauan
Kemampuan media menjangkau khalayak sasaran. Pada media luar ruang, factor ini bersifat local, artinya hanya mampu menjangkau daerah di sekitarnya saja. Hal ini terjadi karena dalam hal bepergian, ternayata manusia sering hanya menggunakan satu jalan dan tidak pernah berganti rute kecuali jika ada gangguan.

2. Frekuensi
Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan.

3. Kontinuitas
Kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi periklanan.

4. Ukuran
Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya. Memiliki kemampuan tampil dengan mencolok dan tiba-tiba.

5. Warna
Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan.

6. Pengaruh
Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran. Pesan harus singkat dan ditampilkan secara jelas. Harus dapat dibaca setidaknya dalam tujuh detik. Menggunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak relative jauh. Menggunakan warna yang tepat sebagai pembantu.

Beberapa kendala sebagai kelemahan:
1. Papan reklame efektif bagi pengendara sepeda motor.
2. Papan reklame efektif bagi mereka yang duduk di jok depan kendaraan roda empat.
3. Papan reklame menjadi sangat efektif di negara maju, karena semakin banyak orang yang mengemudikan sendiri kendaraannya.
4. Di Indonesia, sopir terekspose oleh papan reklame sedangkan si boss asyik baca Koran.
5. Bis dan kendaraan umum lainnya tidak memberikan ruang pandang yang cukup bagi penumpangnya.


sumber: Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, 1993, Jakarta: Pustaka Utama Graffiti, Cetakan Ketiga.


2 comments:

septaniasi said...

saya mahasiswa planologi ITN Malang minta bantuan tentang dari keluaran out put evaluasi ruang kegiatan pendukung, beserta metode evaluasi apa yang tepat bagi activity support pada kawasan kota. harap bantuan kirimkan ke email saya di Van_d3@yahoo.co.id

Anonymous said...

saya mahasiswi planologi UNHAS MAKASSAR,, mw minta bantuan mengenai output dr penataan reklame,,,metode apa yg sebaiknya digunakan,,ada g kriteria/syarat untuk penempatan reklame (mis. jarak antar reklame, syarat ketinggian reklame)?????
terima kasih sebelumnya,,,mohon bantuannya dikirim ke email saya,,,
marzukinirmala@yahoo.co.id